Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

SURAT AL- MUTHAFFIFIN (ORANG-ORANG YANG CURANG) AYAT 1 – 9

Jumat, 02 Oktober 20150 comments



Merupakan surat yang ke-86 yang diterima Rasulullah dan surat yang ke-83 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 36 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyah.
 

Asbabun Nuzul

Diriwayatkan oleh an-Nasa’i dan Ibnu Majah. Bahwa ketika Rasulullah SAW sedang berada di pasar, Rasulullah melihat para pedagang di pasar sering melakukan penipuan dan kecurangan. Hal itu dibuktikan oleh Rasulullah ketika meilhat barang dagangan di bagian atas terlihat bagus, namun ketika tangan Rasulullah masuk ke tengah sampai ke bawah, ternyata barang dagangan itu busuk.

Melihat hal tersebut Rasulullah SAW bersabda: Ada lima perkara yang membawa kecelakaan.

Pertama; Seseorang atau suatu kaum yang sering melanggar perjanjian atau kesepakatan, maka akan timbul ketidakpercayaan di antara mereka. Akibatnya, musuh dapat masuk memecah belah dan kemudian menguasai mereka.

Kedua. Apabila manusia berpaling dari hukum Allah, maka ia akan ditimpa musibah.

Ketiga. Apabila manusia terang-terangan berbuat maksiat dan dosa, maka akan banyak nyawa melayang, manusia mudah membunuh sesamanya.

Keempat. Apabila manusia melakukan kecurangan dalam timbangan dan takaran, maka akan terjadi musibah paceklik yang berkepanjangan dan tumbuh-tumbuhan akan sulit tumbuh.

Kelima. Apabila manusia menahan zakat, maka hujan akan ditahan oleh Allah SWT.

Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini sebagai ancaman kepada orang-orang yang curang dalam menimbang dan menakar. Setelah ayat-ayat tersebut turun, orang-orang menjadi orang-orang yang jujur dalam menimbang dan menakar.



     








  1.  Kecelakaan bagi orang-orang yang curang,
  2. (Yaitu) mereka yang apabila menerima takaran atas orang lain, mereka meminta dipenuhi, 
  3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi, 
  4.  Tidakkah mereka menduga bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, 
  5.  Pada suatu hari yang besar, 
  6. Hari manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?, 
  7.  Berhati-hatilah. Sesungguhnya kitab para pendurhakan benar-benar tersimpan dalam sijjin, 
  8. Apakah yang menjadikan engkau mengetahui, apakah sijjin?, 
  9.  Kitab yang ditulis,


Kosakata

Wail mulanya digunakan oleh pemakai bahasa Arab sebagai doa jatuhnya siksa. Tetapi al-Qur’an menggunakannya dalam arti ancaman jatuhnya siksa, atau dalam arti suatu lembah yang sangat curam di neraka.

Muthaffifin terambil dari kata thaffa dan ath-thafaf. Thafa berarti meloncati. Orang yang meloncati pagar, diibaratkan orang yang tidak melakukan hal yang wajar. Ath-thafaf berarti bertengkar dalam penakaran dan penimbangan akibat adanya kecurangan.

Yazhunnu dari segi bahasa berarti menduga.

Sijjin berasal dari kata sajana yang yang berarti tertahan dan sempit. Maka sijjin  sering dipakai untuk menyebut penjara, karena penjara adalah tempat untuk menahan seseorang dan biasanya ruangannya sempit.

Selain itu, penjara biasanya letaknya di bawah, karena  tempat yang di bawah itu menunjukkan kehinaan. Oleh karenanya, banyak ahli tafsir yang mengartikan sijjin pada ayat di atas dengan tempat yang berada di lapisan Bumi ke tujuh, lapisan Bumi paling bawah. 

Marqum, dipahami dalam arti bertanda atau dicap, sehingga begitu melihatnya langsung diketahui keburukannya.


Pesan Surat Al- Muthaffifin Ayat 1 – 9

  1. Ayat 1-3. Awal surah ini menyebut salah satu kedurhakaan yang paling banyak terjadi dalam hubungan antar manusia, yakni berkhianat menyangkut ukuran dan timbangan. Ayat-ayat ini juga memberi ancaman kepada mereka yang berbuat curang. 
  2. Ayat 4-6. Ingkar terhadap Hari Pembalasan mengakibatkan seseorang enggan melakukan kebaikan. Sebaliknya, kepercayaan tentang adanya Hari Pembalasan menjadikan seseorang selalu waspada dan selalu melakukan kebajikan. 
  3. Ayat 7-9. Menjelaskan tentang balasan bagi mereka yang selalu berbuat kecurangan.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger